Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah mengumumkan rencana strategis untuk meningkatkan efisiensi logistik, keamanan, dan transparansi di pelabuhan Indonesia dengan memasang alat pemindai peti kemas canggih di empat pelabuhan besar. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam modernisasi sistem pengawasan barang di tanah air, yang bertujuan untuk menghadapi tantangan global dalam sektor ekspor dan impor.
Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, alat pemindai yang akan digunakan ini memanfaatkan teknologi mutakhir untuk mempercepat proses pemeriksaan peti kemas. Teknologi ini memungkinkan petugas untuk melakukan pemindaian tanpa membuka kontainer, sehingga waktu tunggu di pelabuhan dapat dikurangi secara signifikan.
Sebagai contoh, proses pemeriksaan manual yang biasanya memakan waktu berjam-jam kini dapat diselesaikan dalam hitungan menit. Hal ini tentu saja tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memangkas biaya operasional bagi para pelaku usaha. Selain itu, alat ini akan meningkatkan akurasi pemeriksaan, sehingga barang ilegal atau berbahaya dapat terdeteksi dengan lebih mudah.
Beberapa pelabuhan yang akan menjadi lokasi pemasangan alat pemindai ini antara lain:
Pemasangan alat pemindai di pelabuhan-pelabuhan ini akan dimulai pada triwulan pertama tahun 2025, dengan target operasional penuh pada akhir tahun yang sama.
Dalam implementasinya, DJBC bekerja sama dengan PT Pelindo, perusahaan yang mengelola pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia. Kerja sama ini mencakup pengadaan, pemasangan, dan pelatihan penggunaan alat pemindai. Langkah ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendorong modernisasi sistem logistik nasional.
Salah satu tujuan utama dari pemasangan alat pemindai ini adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas ekspor-impor. Dengan kemampuan mendeteksi barang-barang yang melanggar hukum, seperti narkotika, senjata ilegal, atau barang-barang yang tidak sesuai dokumen, teknologi ini diharapkan dapat mengurangi tingkat penyelundupan di Indonesia.
Selain itu, alat pemindai ini juga akan meningkatkan transparansi dalam proses logistik. Data dari hasil pemindaian akan terintegrasi langsung dengan sistem informasi DJBC, sehingga setiap proses pemeriksaan dapat dipantau secara real-time. Hal ini akan memudahkan pelaku usaha untuk melacak status pengiriman barang mereka.
Penggunaan alat pemindai canggih ini tidak hanya berdampak pada keamanan, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan. Dengan waktu tunggu yang lebih singkat, biaya logistik dapat ditekan. Menurut data dari Kementerian Keuangan, efisiensi ini berpotensi meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.
Selain itu, peningkatan keamanan juga akan memberikan kepercayaan lebih kepada mitra dagang internasional. Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia dapat merasa lebih yakin bahwa barang-barang yang dikirim telah melalui proses pemeriksaan yang ketat dan transparan.
Meskipun manfaatnya sangat besar, implementasi alat pemindai ini bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala utama adalah biaya pengadaan dan instalasi alat yang cukup tinggi. Namun, pemerintah optimis bahwa investasi ini akan memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, diperlukan pelatihan intensif bagi petugas di lapangan agar mereka dapat mengoperasikan alat ini dengan maksimal. DJBC dan PT Pelindo telah merancang program pelatihan khusus untuk memastikan bahwa setiap petugas memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
Dengan adanya inovasi ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan logistik. Modernisasi pelabuhan melalui pemasangan alat pemindai canggih adalah salah satu langkah strategis dalam menghadapi persaingan global. Dalam jangka panjang, langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Para ahli memproyeksikan bahwa teknologi ini akan menjadi standar baru dalam pengelolaan pelabuhan di Indonesia. Selain meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keamanan, teknologi ini juga akan membuka peluang kerja baru di sektor logistik dan teknologi informasi.
Pemasangan alat pemindai peti kemas canggih di pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia merupakan langkah penting dalam upaya modernisasi sistem logistik nasional. Dengan teknologi ini, pemerintah tidak hanya meningkatkan efisiensi dan keamanan, tetapi juga memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
Ke depan, diharapkan semakin banyak pelabuhan yang mengadopsi teknologi ini, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu negara dengan sistem logistik terbaik di kawasan Asia Tenggara. Kolaborasi antara DJBC, PT Pelindo, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci sukses implementasi program ini.
Sumber : Finance Detik